ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PNEUMONIA
____________________________________
____________________________
1. KONSEP DASAR
A.
Pengertian
Pneumonia adalah suatu radang dari parenkim paru dengan eksudasi dan konsolidasi
yang disebabkan oleh mikroorganisme ( Suparman, Ilmu Penyakit Dalam II, hal
695).
B.
Etiologi
Ada beberapa penyebab yang dapat
menimbulkan Pneumonia antara lain :
a.
Bakteri
Misalnya diplokokus pneumoni,
stapilokokus pneumoni dan streptokokus
b.
Virus
Misalnya virus influensza, para influenza dan adeno virus
c.
Fungus
Misalnya fungus histoplasma,
capsulation, coccidicedes dan kandida kriptokokus
d.
Penyebab aspirasi
Misalnya aspirasi isi lambung dan zat-zat lain seperti
minyak tanah
C.
Patofisiologi
Inhalasi mikroba, aspirasi organisme
Masuk ke paru-paru melalui percikan mukus,
saliva, udara yang tidak sehat
Mencapai alveoli proses
radang oedema, multiplikasi organisme
Kapiler berdilatasi dan
bocor
Eksudat serosa masuk kedalam alveoli
Sel-sel darah merah, fibris, leukosit mengisi
alveoli
Lobus menjadi padat dan
tidak mengandung udara
Leukosit dan fibrin
mengalami konsolidasi
Eksudat mengalami lisis
Reabsorbsi oleh makrofag
D.
Tanda dan gejala
-
Sesak nafas - cuping hidung
-
Demam - batuk
-
Muntah
E.
Pemeriksaan Penunjang
1
Radiologi
Pada foto thorax akan terlihat
konsolidasi atau beberapa lobus (Pneumonia lobaris) dan bercak-bercak
pada satu atau beberapa lobus (bronko Pneumonia)
2.
Laboratorium
-
Sputum : terdapat sel-sel polimor
fonuk luar (PMN) dan bakteri gram +
-
Darah :
a.jumlah leukosit meningkat 10.000-30.000/mm3
b.
LED meningkat 1 jam 40 mm, 2 jam
60 mm.
c.
Bilirubin direk/indirek meningkat
(6,1 mg/dl)
B.
Penatalaksanaan
Pemberian antibiotik sesuai penyebab,
seperti :
Ø Pengobatan bakterial : antibiotik yang bersifat luas misalnya
penisillin.
Ø Pengobatan virus : antibiotik jenis eritromicin dan tetrasiklin
Ø Pengobatan fungus : penisillin dan sulpadiazim
Ø Pengobatan aspirasi : pengobatannya sama dengan yang disebabkan oleh
bakterial.
2.
ASKEP PADA PASIEN DENGAN PNEUMONIA
A.
Pengkajian
1.
Biodata
Meliputi identitas yang terdiri dari
: nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, identitas orang tua.
2.
Keluhan utama
Klien biasanya datang dengan keluhan
utama : demam sesak nafas, batuk berdahak dan nyeri dada.
3.
Riwayat penyakit terdahulu
Sebagian besar didahului infeksi pernafasan
atas (ISPA)
4.
Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada keluarga yang menderita
penyakit Pneumonia.
B.
Diaganosa keperawatan
1.
Tidak efektifnya jalan nafas b/d
meningkatnya sekresi trahco bronchial
2.
gangguan pertukaran gas b/d
konsolidasi paru dengan penurunan efeltifitas permukaan paru
3.
gangguan pengaturan suhu tubuh b/d
proses penyakitnya
4.
resiko tinggi penyebaran infeksi
b/d ketidakmampuan pertahanan utama (penurunan kerja silia, perlengketan sekret
pernafasan)
5.
resiko tinggi nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan
proses infeksi
6.
resiko tinggi terhadap kekurangan
volume cairan b/d kehilangan cairan berlebihan (demam, berkeringat banyak,
muntah)
C.
Rencana keperawatan
Dx.1
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan jalan nafas bersih
dengan kriteria jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih dan tidak ada
dispnea.
Rencana :
1.
Kaji frekuensi pernafasan dan
gerakan dada
R/ takipnea, pernafasan dangkal dan
dada tak simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada
dan atau cairan paru
2.
auskultasi area paru, catat area
penurunan atau tidak ada aliran udara dan bunyi nafas mengi
R/ penurunan aliran udara terjadi
pada area konsolidasi dengan cairan ; bunyi nafas bronkial dapat juga terjadi
pada area konsolidasi.
3.
lakukan penghisapan sesuai
indikasi
R/ pembersihan jalan nafas secara
mekanik pada pasien yangtak mampu melakukannya karena batuk tak efektif atau
penurunan kesadaran
4.
berikan obat sesuai indkasi
R/ obat untuk menurunkan spasme
bronkus dengan mobilisasi sekret.
Dx. 2
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah teratasi
dengan kriteria : menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan.
Rencana :
1.
Kaji frekuensi, keadaan pernafasan
dan kemudahan bernafas
R/ : manifestasi distres pernafasan
tergantung pada atau indikasi derajat keterlibatan paru dan status kesehatan
umum.
2.
Kaji status mental
R/ : gelisah, bingung, samnolen, dapat menunjukkan hypoksia
atau penurunan oksigen serebral.
3.
Berikan terapi oksigen
R/ : tujuan terapi oksigen adalah mempertahankan tekanan O2
diatas 60 mmHz.
4.
Awasi GDA, nadi oksimetris
R/ : mengevaluasi proses penyakit dan
memudahkan terapi paru.
Dx. 3
Tujuan :
Suhu badan menurun
Rencana :
1.
Melonggarkan pakaian klien, mengganti
pakaian yang basah
R/ :
memberikan rasa nyaman
2.
Berikan kompres dingin diketiak,
lipatan paha, dahi
R/ :
pemberian kompres dingin menyebabkan terjadinya pelepasan panas secara
konduksi, penguapan dan vasokontriksi pada pembuluh darah sehingga panas
berkurang.
3.
Observasi suhu tubuh dan keadaan
umum tiap 4 jam
R/ : dengan
mengobservasi suhu tubuh tiap 4 jam maka dapat diketahui sejauh mana
keberhasilan atas tindakan yang diberikan
4.
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antiseptik
R/ : untuk
mengurangi demam.
Dx. 4
Tujuan :
Tidak terjadi infeksi dan komplikasi: menurunkan atau mencegah resiko infeksi
Rencana :
1.
Pantau tanda vital dengan ketat
khususnya selama awal terapi
R/ : pada
periode waktu ini potensial komplikasi
2.
Batasi pengunjung
R/ : menurunkan
penyebaran infeksi
3.
Berikan antimikrobial sesuai
indikasi. Misalnya :penisilin, eritromisin, tetrasiklin.
R/ : obat
ini digunakan untuk membunuh kebanyakan mikroba atau pneumoni.
Dx. 5
Tujuan :
Mempertahankan atau meningkatkan Berat badan.
Rencana :
1.
Identifikasi faktor yang
menimbulkan mual muntah
R/ :
pilihan intervensi tergantung masalah
2. Evaluasi
status nutrisi umum, ukur BB dasar
R/ : adanya kondisi kronis atau keterbatasan
keuangan dapat menimbulkan malnutrisi, rendahnya tahanan terhadap infeksi.
Dx. 6
Tujuan : Memenuhi kebutuhan cairan
Rencana :
1.
Kaji turgor kulit, kelembaban
membran mukosa
R/ :
indikator langsung keadekuatan volume cairan, meskipun membran mukosa mulut
kering karena nafas mulut dan oksigen tambahan.
2.
Catat mual dan muntah
R/ : adanya
gejala ini menurunkan masukan oral
3.
Pantau masukan haluaran, catat
warna, karakter urine
R/ :
memberikan informasi tentang keadekuatan volume cairan dan kebutuhan
penggantian.
4.
Beri obat sesuai indikasi
R/ :
berguna menurunkan kehilangan cairan
D.
Implementasi
E.
evaluasi
3.
ASKEP KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
Dx : Gangguan pertukaran gas b/d konsolidasi paru dengan
panurunan efektivitas permukaan paru
A.
Pengertian
Inhalasi zat asam (O2) adalah masukan zat asam ke dalam
paru-paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat khusus.
B.
Tujuan
Tujuan inhalasi zat asam (O2) adalah :
-
Memenuhi kekurangan zat asam pada
pasien yang dalam keadaan hipoksia/anoksia.
-
Metabolisme berjalan lancar
-
Menurunkan kerja nafas
-
Menurunkan kerja jantung
DAFTAR PUSTAKA
Glisser
Moorhouse Doenges, 1991, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi II. Jakarta : EGC.
Dr.
Sibuga Hendrin W. Dkk, 1992. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Rineka Cipta.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK “ M ”
DENGAN DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA
BERAT
DI RUANG DAHLIA/KAMAR 212 RSUD MATARAM
Tanggal 14 – 16 Juni 2005
disusun
oleh :
DONY ZULBIRAM
DEPARTEMEN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MATARAM
JURUSAN
KEPERAWATAN
2005
salam kenal juga mas zaky...
BalasHapusupdate terusblognya ya...