Pages

Minggu, 27 Mei 2012

PNEUMONIA


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PNEUMONIA
____________________________________
____________________________


1.     KONSEP DASAR

A.    Pengertian
Pneumonia adalah suatu radang dari parenkim paru dengan eksudasi dan konsolidasi yang disebabkan oleh mikroorganisme ( Suparman, Ilmu Penyakit Dalam II, hal 695).

B.     Etiologi
Ada beberapa penyebab yang dapat menimbulkan Pneumonia antara lain :
a.       Bakteri
Misalnya diplokokus pneumoni, stapilokokus pneumoni dan streptokokus
b.      Virus
Misalnya virus influensza, para influenza dan adeno virus
c.       Fungus
Misalnya fungus histoplasma, capsulation, coccidicedes dan kandida kriptokokus
d.      Penyebab aspirasi
Misalnya aspirasi isi lambung dan zat-zat lain seperti minyak tanah





C.     Patofisiologi
Inhalasi mikroba, aspirasi organisme


Masuk ke paru-paru melalui percikan mukus, saliva, udara yang tidak sehat

 

Mencapai alveoli proses radang oedema, multiplikasi organisme

Kapiler berdilatasi dan bocor

Eksudat serosa masuk kedalam alveoli

 

Sel-sel darah merah, fibris, leukosit mengisi alveoli
Lobus menjadi padat dan tidak mengandung udara

Leukosit dan fibrin mengalami konsolidasi

Eksudat mengalami lisis

Reabsorbsi oleh makrofag

D.    Tanda dan gejala
-          Sesak nafas           - cuping hidung
-          Demam                  - batuk
-          Muntah
E.     Pemeriksaan Penunjang
1        Radiologi
Pada foto thorax akan terlihat konsolidasi atau beberapa lobus (Pneumonia lobaris) dan bercak-bercak pada satu atau beberapa lobus (bronko Pneumonia)

2.      Laboratorium
-          Sputum : terdapat sel-sel polimor fonuk luar (PMN) dan bakteri gram +
-          Darah :
a.jumlah leukosit meningkat 10.000-30.000/mm3
b.      LED meningkat 1 jam 40 mm, 2 jam 60 mm.
c.       Bilirubin direk/indirek meningkat (6,1 mg/dl)
B.     Penatalaksanaan
Pemberian antibiotik sesuai penyebab, seperti :
Ø  Pengobatan bakterial : antibiotik yang bersifat luas misalnya penisillin.
Ø  Pengobatan virus : antibiotik jenis eritromicin dan tetrasiklin
Ø  Pengobatan fungus : penisillin dan sulpadiazim
Ø  Pengobatan aspirasi : pengobatannya sama dengan yang disebabkan oleh bakterial.



2.      ASKEP PADA PASIEN DENGAN PNEUMONIA
A.    Pengkajian
1.      Biodata
Meliputi identitas yang terdiri dari : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, identitas orang tua.
2.      Keluhan utama
Klien biasanya datang dengan keluhan utama : demam sesak nafas, batuk berdahak dan nyeri dada.
3.      Riwayat penyakit terdahulu
Sebagian besar didahului infeksi pernafasan atas (ISPA)
4.      Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada keluarga yang menderita penyakit Pneumonia.



B.     Diaganosa keperawatan
1.      Tidak efektifnya jalan nafas b/d meningkatnya sekresi trahco bronchial
2.      gangguan pertukaran gas b/d konsolidasi paru dengan penurunan efeltifitas permukaan paru
3.      gangguan pengaturan suhu tubuh b/d proses penyakitnya
4.      resiko tinggi penyebaran infeksi b/d ketidakmampuan pertahanan utama (penurunan kerja silia, perlengketan sekret pernafasan)
5.      resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses infeksi
6.      resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan berlebihan (demam, berkeringat banyak, muntah)  
C.     Rencana keperawatan
Dx.1
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan jalan nafas bersih dengan kriteria jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih dan tidak ada dispnea.
Rencana :
1.      Kaji frekuensi pernafasan dan gerakan dada
R/ takipnea, pernafasan dangkal dan dada tak simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada dan atau cairan paru
2.      auskultasi area paru, catat area penurunan atau tidak ada aliran udara dan bunyi nafas mengi
R/ penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan ; bunyi nafas bronkial dapat juga terjadi pada area konsolidasi.
3.      lakukan penghisapan sesuai indikasi
R/ pembersihan jalan nafas secara mekanik pada pasien yangtak mampu melakukannya karena batuk tak efektif atau penurunan kesadaran

4.      berikan obat sesuai indkasi
R/ obat untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret.

Dx. 2 
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah teratasi dengan kriteria : menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan.
Rencana :
1.      Kaji frekuensi, keadaan pernafasan dan kemudahan bernafas
R/ : manifestasi distres pernafasan tergantung pada atau indikasi derajat keterlibatan paru dan status kesehatan umum.
2.      Kaji status mental
R/ : gelisah, bingung, samnolen, dapat menunjukkan hypoksia atau penurunan oksigen serebral.
3.      Berikan terapi oksigen
R/ : tujuan terapi oksigen adalah mempertahankan tekanan O2 diatas 60 mmHz.
4.      Awasi GDA, nadi oksimetris
R/ : mengevaluasi proses penyakit dan memudahkan terapi paru.

Dx. 3
Tujuan : Suhu badan menurun
Rencana :
1.      Melonggarkan pakaian klien, mengganti pakaian yang basah
R/ : memberikan rasa nyaman
2.      Berikan kompres dingin diketiak, lipatan paha, dahi
R/ : pemberian kompres dingin menyebabkan terjadinya pelepasan panas secara konduksi, penguapan dan vasokontriksi pada pembuluh darah sehingga panas berkurang.


3.      Observasi suhu tubuh dan keadaan umum tiap 4 jam
R/ : dengan mengobservasi suhu tubuh tiap 4 jam maka dapat diketahui sejauh mana keberhasilan atas tindakan yang diberikan
4.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antiseptik
R/ : untuk mengurangi demam.

Dx. 4
Tujuan : Tidak terjadi infeksi dan komplikasi: menurunkan atau mencegah resiko infeksi
Rencana :
1.      Pantau tanda vital dengan ketat khususnya selama awal terapi
R/ : pada periode waktu ini potensial komplikasi
2.      Batasi pengunjung
R/ : menurunkan penyebaran infeksi
3.      Berikan antimikrobial sesuai indikasi. Misalnya :penisilin, eritromisin, tetrasiklin.
R/ : obat ini digunakan untuk membunuh kebanyakan mikroba atau pneumoni.

Dx. 5
Tujuan : Mempertahankan atau meningkatkan Berat badan.

Rencana :
1.      Identifikasi faktor yang menimbulkan mual muntah
R/ : pilihan intervensi tergantung masalah
2. Evaluasi status nutrisi umum, ukur BB dasar
 R/ : adanya kondisi kronis atau keterbatasan keuangan dapat menimbulkan malnutrisi, rendahnya tahanan terhadap infeksi.



Dx. 6
Tujuan : Memenuhi kebutuhan cairan                           
Rencana :
1.      Kaji turgor kulit, kelembaban membran mukosa
R/ : indikator langsung keadekuatan volume cairan, meskipun membran mukosa mulut kering karena nafas mulut dan oksigen tambahan.
2.      Catat mual dan muntah
R/ : adanya gejala ini menurunkan masukan oral
3.      Pantau masukan haluaran, catat warna, karakter urine
R/ : memberikan informasi tentang keadekuatan volume cairan dan kebutuhan penggantian.
4.      Beri obat sesuai indikasi
R/ : berguna menurunkan kehilangan cairan
























D.    Implementasi
E.     evaluasi

3.      ASKEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Dx : Gangguan pertukaran gas b/d konsolidasi paru dengan panurunan efektivitas permukaan paru
A.    Pengertian
Inhalasi zat asam (O2) adalah masukan zat asam ke dalam paru-paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat khusus. 

B.     Tujuan
Tujuan inhalasi zat asam (O2) adalah :
-          Memenuhi kekurangan zat asam pada pasien yang dalam keadaan hipoksia/anoksia.
-          Metabolisme berjalan lancar
-          Menurunkan kerja nafas
-          Menurunkan kerja jantung  








DAFTAR PUSTAKA




Glisser Moorhouse Doenges, 1991, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi II. Jakarta : EGC.

Dr. Sibuga Hendrin W. Dkk, 1992. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Rineka Cipta.



























ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK “ M ”
DENGAN DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA BERAT
DI RUANG DAHLIA/KAMAR 212 RSUD MATARAM

Tanggal 14 – 16 Juni 2005









disusun oleh :

DONY ZULBIRAM

           



DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
2005

1 komentar: