Pages

Minggu, 27 Mei 2012

KONSEP DASAR SOLUSIO PLASENTA


A.      PENGERTIAN
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir pada kehamilan di atas 22 minggu.

B.       KLASIFIKASI
Secara klinis Solusio plasenta dibagi dalam :
§  Solusio plsenta ringan
§  Solusio plasenta sedang
§  Solusio plasenta berat

C.      ETIOLOGI
Etiologi Solusio plasenta belum diketahui dengan jelas, walaupun beberapa keadaan tertentu dapat menyertainya. Adapun factor predisposisinya antara lain :
§  Usia ibu > 35 tahun
§  Grande multipara
§  Pre eklampsia
§  Hipertensi menahun
§  Trauma abdomen
§  Tali pusat pendek
§  Defisiensi asam folat
§  Dekompensasi uterus mendadak

D.      GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSA

1.    Solusio plasenta ringan (plasma terlepas < 1 bagian)
§  Perdarahan pervaginam warna kehitaman.
§  Perut tegang
§  Biasanya janin masih hidup
2.    Solusio plasenta sedang (plasma terlepas 1/4   - 1/3 bagian )
§  Nyeri perut terus-menerus (perlahan/mendadak)
§  Perdarahan pervaginam
§  Biasanya janin gawat/mati
§  Perut tegang
§  Anemis (tidak sesuai perdarahan yang keluar)
3.    Solusio plasenta berat (plasma terlepas > 1/3 bagian)
§  Nyeri perut mendadak
§  Perut tegang seperti papan
§  Sangat nyeri tekan
§  Janin mati
§  Anemis dan syok (tidak sesuai perdarahan yang keluar)
à pemeriksaan USG sangat membantu menegakkan diagnosa.

E.       PATOFISIOLOGI

Pembuluh darah plasenta atau uterus


Terjadi perdarahan

 

Membentuk hematoma pada desidua

Plasenta terdesak
 

Plasenta terlepas
F.       KOMPLIKASI
1.    Syok hipovolemik
2.    Kelainan pembekuan darah
3.    Gagal ginjal akut
4.    Atonia uteria
5.    Infeksi
6.    Oliguria
7.    Gawat janin  

G.      PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus, banyaknya perdarahan, derajat kelainan pembekuan darah, ada tidaknya hipertensi menahun atau pre-eklampsia, tersembunyi tidaknya perdarahannya, dan jarak waktu antara terjadinya Solusio plasenta sampai pngosongan uterus. Prognosis janin pada Solusio plasenta berat 100% mengalami kematian.

H.      PENATALAKSANAAN
§  Bila Solusio plasenta ditegakkan à segera lakukan infus (RL/Nacl)
§  Bila anemia à tranfusi (darah segar)
§  Periksa Laboratorium
- DL trambosit, CT, BT, Ureum, Creatinin
§  Terminasi kehamilan :
-   Pervaginam
à amniotomi dan oksitosin drip
-   Perabdomen/sc
à gawat janin
à kontraindikasi pervaginam (letak lintang, CPD)
à pervaginam gagal (6 jam setelah amniotomi dan oksitosin drip janin tidak lahir).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar