A. PENGERTIAN
Solusio plasenta adalah terlepasnya
plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir pada
kehamilan di atas 22 minggu.
B. KLASIFIKASI
Secara klinis Solusio plasenta dibagi dalam :
§ Solusio
plsenta ringan
§ Solusio
plasenta sedang
§ Solusio
plasenta berat
C. ETIOLOGI
Etiologi Solusio plasenta belum diketahui
dengan jelas, walaupun beberapa keadaan tertentu dapat menyertainya. Adapun
factor predisposisinya antara lain :
§ Usia ibu
> 35 tahun
§ Grande multipara
§ Pre
eklampsia
§ Hipertensi
menahun
§ Trauma
abdomen
§ Tali pusat
pendek
§ Defisiensi
asam folat
D. GEJALA
KLINIS DAN DIAGNOSA
1.
Solusio plasenta ringan (plasma
terlepas < 1 bagian)
§
Perdarahan pervaginam warna kehitaman.
§
Perut tegang
§
Biasanya janin masih hidup
2.
Solusio plasenta sedang
(plasma terlepas 1/4 - 1/3 bagian )
§ Nyeri perut
terus-menerus (perlahan/mendadak)
§ Perdarahan
pervaginam
§ Biasanya
janin gawat/mati
§ Perut
tegang
§ Anemis
(tidak sesuai perdarahan yang keluar)
3.
Solusio plasenta berat
(plasma terlepas > 1/3 bagian)
§ Nyeri perut
mendadak
§ Perut
tegang seperti papan
§ Sangat
nyeri tekan
§ Janin mati
§ Anemis dan
syok (tidak sesuai perdarahan yang keluar)
à pemeriksaan USG sangat membantu menegakkan diagnosa.
E. PATOFISIOLOGI
Pembuluh darah plasenta atau uterus
Terjadi perdarahan
Membentuk hematoma pada desidua
Plasenta terdesak
Plasenta terlepas
F. KOMPLIKASI
1.
Syok hipovolemik
2.
Kelainan pembekuan darah
3.
Gagal ginjal akut
4.
Atonia uteria
5.
Infeksi
6.
Oliguria
7.
Gawat janin
G. PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari luasnya plasenta yang
terlepas dari dinding uterus, banyaknya perdarahan, derajat kelainan pembekuan
darah, ada tidaknya hipertensi menahun atau pre-eklampsia, tersembunyi tidaknya
perdarahannya, dan jarak waktu antara terjadinya Solusio plasenta sampai
pngosongan uterus. Prognosis janin pada Solusio plasenta berat 100%
mengalami kematian.
H. PENATALAKSANAAN
§ Bila Solusio
plasenta ditegakkan à segera lakukan infus (RL/Nacl)
§ Bila anemia
à tranfusi (darah segar)
§ Periksa
Laboratorium
-
DL trambosit, CT, BT, Ureum, Creatinin
§ Terminasi
kehamilan :
-
Pervaginam
à amniotomi dan oksitosin drip
-
Perabdomen/sc
à gawat janin
à kontraindikasi pervaginam (letak
lintang, CPD)
à pervaginam gagal (6 jam setelah amniotomi dan
oksitosin drip janin tidak lahir).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar