A. Pengkajian
1.
Biodata
-
Identitas klien
-
Identitas penanggung jawab
2.
Riwayat Kesehatan
-
Biologis
Bernafas umumnya tidak pernah
mengalami gangguan pada Mola hydatidosa, tapi dengan syok dapat menyebabkan
gangguan pernafasan.
-
Psikologis
Dikaji bagaimana tanggapan
klien tentang penyakit yang sedang dideritanya.
-
Sosial
Setelah klien mengetahui
tentang
-
Spiritual
3.
Bio-psiko-sosio-spiritual
-
Biologis
Bernafas umumnya tidak pernah
mengalami gangguan pada molahydatidosa, tapi dengan syok dapat menyebabkan
gangguan pernafasan.
-
Psikologi
Dikaji bagaimana tanggapan
klien tentang penyakit yang sedang dideritanya.
-
Sosial
Setelah klien mengetahui
tentang keadaannya, bagaimana hubungannya dengan keluarga dan teman-temannya.
-
Spiritual
Dikaji juga bagaimana ibadah
klien setelah mengetahui keadaannya dan bagaimana ia menerima keadaannya dari
sudut pandang keyakinannya.
B. Pemeriksaan
1.
Pemeriksaan Umum
Pada mola hydatidosa : keadaan
umum ibu, tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, tinggi
badan, berat badan.
2.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik sesuai
dengan kebutuhan :
a)
Muka : agak anemi, konjungtiva agak pucat, sclera tidak
ikterus.
b)
Payudara : tidak ada pembesaran, putting susu keluar,
kebersihan cukup.
c)
Abdomen :
Inspeksi : tidak terlihat adanya bekas luka operasi, pembesaran
perut tidak sesuai dengan umur kehamilan, pada genitalia didapatkan pengeluaran
gelembung mola(+).
Palpasi :
§
Didapatkan pembesaran uterus tidak sesuai dengan
umur kehamilan.
§
Tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan umur
kehamilan.
§
Tidak ada ballottement.
§
Tidak ada tanda-tanda janin.
Auskultasi :
§
Denyut jantung janin tidak ada.
Perkusi :
§
Refleks patella kiri dan kanan positif.
Genitalia :
Vulva
Pemeriksaan dalam : pada
pemeriksaan dalam didapatkan cervix terbuka.
3.
Pemeriksaan Penunjang
-
Hasil laboratorium pregnostik plano test (-).
-
Hasil usg : tampak gambaran badai salju
-
Rontgen : tidak nampak kerangka janin.
C. Diagnosa
§ Gangguan
rasa nyaman b/d nyeri perut bagian bawah.
§ Resiko
tinggi dehidrasi b/d sering muntah.
§
Resiko syok b/d banyak darah yang keluar.
§ Ansietas
b/d ketidaktahuan ibu tentang penyakit.
D. Intervensi
dan Implementasi
Diagnosa 1 :
Tujuan : - nyeri berkurang
- pasien tidak
mengeluh lagi
Intervensi :
-
Atur posisi klien senyaman mungkin
-
Kaji lokasi, durasi dan intensitas nyeri
-
Anjurkan distraksi dan relaksasi
Implementasi sesuai dengan
intervensi.
Diagnosa 2 :
Tujuan :
-
Tidak terjadi dehidrasi
-
Asupan nutrisi yang adekuat
-
Nutrisi terpenuhi
Intervensi :
-
Memberikan cairan melalui IV
-
Memberikan asupan nutrisi oral dengan adekuat
-
Mencegah terjadinya muntah dengan menemukan penyebab
muntah.
Implementasi sesuai dengan intervensi.
Diagnosa 3 :
Tujuan :
-
Tidak terjadinya syok
-
Menghentikan perdarahan.
Intervensi :
-
Kolaborasi dengan tim dokter untuk pemberian cairan IV
dan transfusi.
-
Menerapkan penatalaksanaan yang telah disebut di
atas.
Implementasi sesuai dengan
intervensi
Diagnosa 4 :
Tujuan :
-
Kekhawatiran klien berkurang
-
Klien mau mengikuti prosedur pengobatan
-
Klien mengetahui tentang penyakitnya
Intervensi :
-
Kaji tingkat kecemasan klien
-
Memberikan penyuluhan tentang penyakit yang
dideritanya.
-
Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaannya.
E. Evaluasi
Setelah
semua asuhan dilakukan maka perawat harus mengevaluasi sejauh mana keberhasilan
tindakan yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar