Pages

Sabtu, 26 Mei 2012

KONSEP DASAR KLIEN DENGAN GLAUKOMA



1.      Pengertian
Suatu keadaan dimana tekanan bola mata meningkat tidak normal disertai dengan gangguan lapang pandang dan atrofi saraf optik. Tekanan bola mata normal 15 – 24 mmHg dengan tonometer schiotz. Bila tekanan bola mata telah 22 mmHg curiga/suspek GLAUKOMA. 
2.      Patofisiologi

  Menua                             inflamasi mata                         operasi katarak

Lensa membesar perubahan degenerasi pada aliran aquos
 
Hambatan penyembuhan, kehilangan aquos humor
 
Peningkatan aquos humor dalam mata
 
Penurunan drainase aquos H melewati kanal sklem
 
Penurunan TIO
 
 






















Sakit kepala, perubahan lensa, penurunan lapang
Pandang perifer, penurunan penglihatan malam,

Pandangan kabur sementara hallo, penurunan lapang pandang

 



                                                            Kebutaan


3.      Klasifikasi
a.       GLAUKOMA primer
Penyebab timbulnya glaucoma tidak diketahui, terbagi menjadi :
·         GLAUKOMA sudut terbuka (G.simplek atau G. kronik)
·         GLAUKOMA sudut tertutup (G. sudut sempit) 
b.      GLAUKOMA sekunder
Timbul akibat kelainan dalam bola mata, yang dapat disebabkan karena :
·         Kelainan lensa, katarak imatur, hipermatur, dan dislokasi lensa.
·         Kelainan uvea, uveitis anterior.
·         Trauma, hifema, dan inkarserasi iris
·         Pasca bedah, blokade pupil, goniosinekia
c.       GLAUKOMA congenital
·         Kongenital primer dengan kelainan congenital lain
·         Infantil, tanpa kelainan congenital lain.
d.      GLAUKOMA absolut
Hasil akhir dari suatu GLAUKOMA yang tidak terkontrol lagi berupa mengerasnya bola mata, berkurangnya tajam penglihatan sampai nol dan nyeri. Rata-rata glaucoma absolut terjadi setelah 1 – 2 tahun setelah serangan pertama, apabila :
·         Pasien tak mau diobati/dioperasi
·         Salah diagnosa
·         Salah penanganan/pengobatan
Tindakan terakhir kalau penderita merasa sakit terus menerus ialah merujuk untuk enukleasi bulbi.

Keterangan :

CAIRAN BILIK MATA

Dihasilkan oleh epitel badan siliar. Cairan ini masuk ke dalam bilik mata belakang dan berjalan melalui ke bilik mata depan.
Tekanan bola mata akan naik bila :
·         Badan siliar memproduksi terlalu banyak cairan mata sedang pengeluarannya pada anyaman trabekulum normal (glaucoma hipersekresi)
·         Hambatan pengaliran pada pupil waktu pengaliran cairan dan bilik mata belakang ke bilik mata depan (glaucoma blokade pupil)
·         Pengeluaran di sudut bilik mata terganggu (glaucoma simplek, G.sudut tertutup, sekunder akibat goniosinekia).

Cara digital

Cara yang paling mudah dan murah karena tidak memerlukan alat, akan tetapi yang paling kurang teliti.
Penderita melihat ke bawah, kelopak atas diberikan tekanan dengan jari telunjuk kedua tangan bergantian. Bila satu telunjuk sedang menekan bola mata, telunjuk yang lain tidak menekan bola mata, dan dinilai daya tahan bola mata terhadap tekanan jari. Dengan cara ini dilakukan palpasi bola mata secara bergantian. Tekanan bola mata yang diukur dengan cara ini dicatat dengan T.N = tekanan normal. TN + 1 + tekanan bola mata yang agak tinggi, TN – 1 = tekanan bola mata yang agak rendah.

Tonometri

Dengan tonometer schiotz tekanan bola mata penderita diukur dengan cara :

·         Dengan ibu jari tangan kiri kelopak mata atas pasien ditarik dan dibuka ke atas tanpa menekan bola mata sedang jari telunjuk mendorong kelopak ke bawah

·         Jari telunjuk dan ibu jari tangan kanan memegang tonometer dan perlahan-lahan diturunkan mendekati kornea bola mata sehingga menekan permukaan kornea. Jarum tonometer akan menunjuk satu angka pada skala. Skala yang ditunjuk dapat diterjemahkan dalam tingginya tekanan bla mata pasien.

4.      Penanggulangan glaucoma
Yang mungkin dilakukan penanggulangan di Puskesmas adalah glaucoma kongestif. Pada glaucoma akut kongestif (terjadi serangan harus diberi perawatan secepatnya karena bila terlambat dapat mempercepat runtuhnya visus, kampus dan papil dari mata yang terserang kalau ditemukan di daerah perifer disarankan pemberian pilokarpin 2 – 4 %, tiap-tiap 2 jam, diamox 4x250 mg dan analgenik dan dirujuk untuk dilakukan periferal iridektomi. GLAUKOMA akut kongestif ini sering diduga sebagai konjungtivitis karena matanya merah. Pada glaucoma ini pupil lebar, refleks kurang, mata merah tetapi tanpa kotoran mata.

GLAUKOMA SUSPEK
Bila TIO lebih dari 21 mmHg dan memperlihatkan gejala glaucoma tidak lengkap curiga ada galukoma, maka diperlukan uji provokasi sebagai berikut :
·         Uji minum air dan uji steroid untuk galukoma terbuka
Pasien diminta minum air sebanyak 1 liter dalam waktu 5 menit. Bila TIO sebelum dan sesudah minum air berbeda 8 mmHg berarti pasien menderita glaucoma.

·         Uji midriatika dan uji kamar gelap untuk glaucoma tertutup
Mata pasien ditetesi midriatika kemudian TIO diukur setiap 15 menit selama 2 jam, bila terjadi perubahan lebih dari 8 mmHg berarti pasien menderita glaucoma.







GLAUKOMA SUDUT TERBUKA
Terjadi karena peningkatan TIO akibat hambatan pembuangan aquos pada saluran-saluran pembuangan.
Patofisiologi :
                                    Aquos dari bilik mata depan
Terhambat terutama pada jarring-jaring trabekula atau pada kanal schlem dan saluran intra sclera
                                    Vena episklera dan konjungtiva
 

                                                TIO meningkat
 

Secara bertahap papil syaraf optik mengalami kerusakan (penggaungan)
 

Penglihatan perifer (lapang pandang) terganggu


Gejala Klinis :
·         Tak ada keluhan mata merah, nyeri dan kabur oleh karena TIO yang meningkat mendadak
·         Stadium dini : gaung papil kecil = gangguan lapang pandang ringan
·         Stadium lanjut : gaung papil mulai luas = gangguan lapang pandang mulai luas
·         Stadium akhir : gaung seluruh papil = lapang pandang gelap
Penatalaksanaan :
  1. Pemakaian obat-obatan merupakan pilihan utama.
  2. bila TIO masih tinggi à LAZER
  3. Bila pilihan kedua pun belum berhasil à bedah filtrasi
  4. Pilihan terakhir à hambat badan siliar dengan aplikasi krio atau LAZER.

GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
Peningkatan TIO yang sangat mendadak karena sudut bilik mata depan mendadak tertutup akibat blok pupil. 
Patofisiologi :
                                    Segmen anterior mata kecil

       Usia bertambahàperubahan (lensa>tebal, lebih ke depan dan pupil miosis)
 

            Dilatasi ringan pupil (karena emosi, sinar remang-remang, obat)
 

                                                Blok pupil

Aquos terbendung di bilik belakang sehingga iris perifer terdorong ke depan sampai menempel pada jaring trabekula
 

                                    Sudut bilik mata depan tertutup
 

TIO meningkat (mendadak)

Gejala Klinis :
·         Tiba-tiba nyeri hebat pada mata dan sekitarnya (orbita, kepala, gigi, dan telinga)
·         Mata sangat kabur dan melihat warna seperti pelangi (hallo) disekitar lampu.
·         Mual, muntah, berkeringat
·         Visus sangat menurun
·         Edema kornea
·         Bilik mata depan sangat dangkal
·         Pupil lebar dan lonjong dan tidak ada refleks cahaya
·         TIO sangat tinggi (dengan tonometer schiotz 45 – 75 mmHg)
·         Sudut bilik mata depan tertutup (dengan gonioskopi)

Penatalaksanaan umum :
1.      Menurunkan TIO segera
a.       Hiperosmotik : tekanan osmose plasma meningkat sehingga menarik cairan dari dalam mata
b.      Acetazolamid : menekan produksi aquos
c.       Beta adrenergik : menekan produksi aquos
2.      Membuka sudut yang tertutup
a.       Miotikum : iris tertarik dan menjauh dari trabekula sehingga sudut terbuka
b.      Azetazolamid : aquos di bilik mata belakang berkurang sehingga bilik mata depan lebih tinggi yang dapat menyebabkan penekanan iris ke belakang menjauhi trabekula sehingga terbuka (bila belum ada perlengketan).
3.      Supportif (mngurangi nyeri, mual/muntah, dan reaksi radang)
a.       Pethidine (Demerol) untuk nyeri
b.      Anti emetik untuk mual muntah
c.       Anti inflamasi topical (kortikosteroid)
4.      Mencegah sudut tertutup ulang dengan iridektomi perifer (bedah atau lazer)
5.      Mencegah sudut tertutup pada mata jiran (fellow eye) karena umumnya mempunyai anatomi sama dengan mata yang sakit maka kemungkinan dapat juga terkena bila ada pencetus. Pada saat terjadi serangan akut pada satu mata yang sakit, mata jiran pilokarpin 2% tiap 2 jam sambil disiapkan untuk dilakukan iridektomi perifer. 




ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GLAUKOMA


A.    PENGKAJIAN
  1. Biodata : Umur, jenis kelamin, pendidikan
  2. Keluhan Utama :
·         Penglihatan kabur, lapang pandang menurun, melihat benda mengapung
·         Melihat warna pelangi sekitar lampu
·         Mata bengkak, merah dan terasa sakit, mata terasa ingin keluar.
  1. Riwayat Penyakit Sekarang
·         Pusing, mual, dan muntah
·         Tiba-tiba terasa nyeri pada mata
·         Bertahap penglihatan kabur
·         Nyeri menjalar pada kepala sehingga terasa pusing, mual dan muntah
·         Pada saat serangan tidak dapat melakukan aktivitas sehingga perlu bantuan orang lain. 
  1. Riwayat Penyakit Dahulu
·         Hipertensi, Diabetes Melitus, dan lain-lain.
  1. Riwayat Penyakit Keluarga
Merupakan penyakit herediter
v  Pemeriksaan Fisik
-          Bola mata teraba pada kelopak mata
-          Saat tes lapang pandang, pandangan terbatas
-          Pembengkakan pada palpebra
-          Berwarna merah/mata merah
-          Nyeri pada mata dan kepala
-          Kornea oedema dan berkabut
-          Pupil lebar
-          Refleks cahaya negatif
v  Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual dan Budaya
·         Aktivitas/istirahat
Terjadi perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan.
·         Makanan dan cairan
Adanya mual dan muntah (glaucoma akut)
·         Neurosensori
Terjadi gangguan penglihatan (kabur/tidak jelas), tampak lingkaran cahaya atau pelangi sekitar sinar
·         Nyeri/kenyamanan
Ketidaknyamanan ringan/mata berair (glaucoma kronis),nyeri tiba-tiba /berat menetap atau tekanan pada sekitar mata.
·         Penyuluhan/pembelajaran
Riwayat keluarga glaucoma, diabetes, gangguan system vaskuler.
·         Kebutuhan Personal Hygiene
Penderita glaucoma, biasanya kebutuhan Personal Hygienenya dibantu orang lain.
·         Psikologis
-          Selalu menanyakan keadaannya
-          Takut kehilangan pekerjaann dan lain-lain
·         Eliminasi

v  Pemeriksaan Diagnostik
Visus : kabur
Tonometri : > 22 mmHg

B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Gangguan sensori persepsi penglihatan b/d gangguan penerimaan sensori dan status organ indera d/d kehilangan lapang pandang progresif.
2.      Ansietas b/d status kesehatan akan adanya kemungkinan/kenyataan kehilangan penglihatan d/d ketakutan, ragu-ragu.
3.      Defisit pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan pengobatan b/d salah interpretasi informasi d/d pertanyaan, pernyataan salah konsepsi, tidak akurat mengikuti instruksi.

Intervensi
Dx.1
1.      Pastikan derajat/tipe kehilangan penglihatan
Rasional : Memmempengaruhi harapan masa depan pasien dan pilihan intervensi   
2.      Dorong mengekspresikan perasaan tentang kehilangan/kemungkinan kehilangan penglihatan.
Rasional : Sementara intrvensi dini mencegah kebutaan, pasien menghadapi kemungkinan atau mengalami pengalaman kehilangan, penglihatan sebagian atau total.
3.      Lakukan tindakan untuk membantu pasien menangani keterbatasan penglihatan, contoh kurangi kekacauan, atur perabot, ingatkan memutar kepala ke subyek yang terlihat.
Rasional : Menurunkan bahaya keamanan sehubungan dengan perubahan lapang pandang/kehilanga penglihatan.
4.      Tunjukkan pemberian tetes mata, contohnya menghitung tetesan, menghitung jadwal, tidak salah dosis.
Rasional : Mengontrol TIO, mencegah kehilangan penglihatan lanjut.
Dx. II
1.      Kaji tingkat ansietas, derajat pengalaman nyeri/timbulnya gejala tiba-tiba dan pengetahuan kondisi saat ini
Rasional : Factor ini mempengaruhi pasien terhadap ancaman diri, potensial siklus ansietas dan dapat mempengaruhi upaya medik untuk mengontrol TIO. 
2.      Berikan informasi yang akurat dan jujur
Rasional : Menurunkan ansietas sehubungan dengan ketidaktahuan/harapan yang akan datang dan memberikan informasi tentang pengobatan.
3.      Dorong pasien untuk mengakui/mengekspresikan perasaan
Rasional : Memberikan kesempatan untuk pasien menerima situasi nyata.
4.      Identifikasi sumber/orang yang menolong
Rasional : Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri dalam menghadapi masalah.
Dx. III
1.      Tunjukkan Teknik yang benar untuk pemberian tetes mata
Rasional : Meningkatkan keefektifan pengobatan.
2.      Kaji mempertahankan jadwal obat contohnya tetes mata. Diskusikan obat yang harus dihindari contoh midriatik (atrhopin/prontapelin blomin), kelebihan pemakaian steroid topical.
Rasional : Penyakit ini dapat dikontrol bukan diobati dan mempertahankan konsistensi program obat adalah kontrol vital. Beberapa obat dapat menyebabkan dilatasi pupil, peningkatan TIO dan potensial kehilangan penglihatan tambahan.
3.      Identifikasi efek samping/reaksi merugikan dari pengobatan contoh penurunan selera makan, mual/muntah, diare, kelemahan dan lain-lain.
Rasional : Efek Samping obat/merugikan mempengaruhi rentang dari tak nyaman sampai ancaman kesehatan berat. Kurang lebih 50% pasien akan mengalami sensitifitas/alergi terhadap obat parasimpatis contoh pilokarpin atau antikolinesterase.
4.      Dorong pasien menghindari aktivitas seperti mengangkat berat/mendorong dan menggunakan baju ketat
Rasional : Dapat meningkatkan TIO mencetuskan serangan akut
5.      Diskusikan pertimbangan diet contoh cairan adekuat, makanan berserat
Rasional : Tindakan untuk mempertahankan konsistensi feces untuk menghindari konstipasi/mengejan selama defekasi.

6.      Tekankan periksa rutin
Rasional : Pentingnya untuk mengawasi kemajuan/pemeliharaan penyakit memungkinkan intervensi dini dan mencegah kehilangan lanjut.
7.      Nasehatkan pasien untuk melaporkan dengan cepat nyeri mata hebat, inflamasi, peningkatan fotophobia, perubahan lapang pandang, penglihatan kabur.
Rasional : Upaya tindakan perlu untuk mencegah kehilangan lanjut/komplikasi lain seperti robek retina. 
Implementasi
Disesuaikan dengan intervensi
Evaluasi
Sesuai dengan respon hasil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar