Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Pengembangan kurikulum secara umum bersifat menyeleruh(komperhensif), yakni mencangkup suatu perencanaan, penerapan dan hasil akhir atau evaluasi. Perencanaan kurikulum ini adalah langkah awal sebagai pondasi dari subyek atau pelaku kurikulum yang telah diputuskan dan di tindak lanjuti dengan suatu aksi untuk mencapai perencanaan yang akan diterapkan oleh guru dan peserta didik. Perencanaan kurikulum atau nama trensnya implementasi kurikulum mencoba untuk mengirim perencanaan tersebut dengan suatu bentuk action operasional. Evaluasi kurikulum adalah hasil akhir dari suatu perencanaan kurikulum untuk melihat sejauh mana perencanaan yang telah diterapkan dengan prioritas guru sebagai pengajar dan peserta didik yang memiliki tujuan untuk kedepannya lebih cerah dengan peringkati-peringkat program yang telah direncankan.
Dalam pengembangan kurikulum, kaitannya dengan orang-orang yang terlibat didalamnya tidak hanya mereka yang terkait langsung dengan pendidikan, tetepi dari orang-orang dluar pendidkan dan juga unsur masyarakat yang peduli dengan pendidikan.
Keragaman sosial, aspirasi politik, keadaaan ekonomi, semua ini ada pada realita masyarakat bangsa indonesia. Dengan adanya realita ini sebenarnya faktor yang terpenting dalam pengembangan kurikulum. Sayangnya dengan adanya realita keragaman di negara kita ini dalam implentasi kurikulum tidak tetap digunakan sebagai landasan untuk guru didalam mengambangkan kurikulum. Padahal keragaman ini berpengaruh kepada guru dalam kurikulum, lembaga pendidikan untuk melayani pengalaman pengajara, dan kemampuan peseta didik dalam proses belajar untuk dapat mengolah informasi sebagai hasil belajar.
Pendahuluan
A. Latar belakang
Pengembangan kurikulum secara umum bersifat menyeleruh(komperhensif), yakni mencangkup suatu perencanaan, penerapan dan hasil akhir atau evaluasi. Perencanaan kurikulum ini adalah langkah awal sebagai pondasi dari subyek atau pelaku kurikulum yang telah diputuskan dan di tindak lanjuti dengan suatu aksi untuk mencapai perencanaan yang akan diterapkan oleh guru dan peserta didik. Perencanaan kurikulum atau nama trensnya implementasi kurikulum mencoba untuk mengirim perencanaan tersebut dengan suatu bentuk action operasional. Evaluasi kurikulum adalah hasil akhir dari suatu perencanaan kurikulum untuk melihat sejauh mana perencanaan yang telah diterapkan dengan prioritas guru sebagai pengajar dan peserta didik yang memiliki tujuan untuk kedepannya lebih cerah dengan peringkati-peringkat program yang telah direncankan.
Dalam pengembangan kurikulum, kaitannya dengan orang-orang yang terlibat didalamnya tidak hanya mereka yang terkait langsung dengan pendidikan, tetepi dari orang-orang dluar pendidkan dan juga unsur masyarakat yang peduli dengan pendidikan.
Keragaman sosial, aspirasi politik, keadaaan ekonomi, semua ini ada pada realita masyarakat bangsa indonesia. Dengan adanya realita ini sebenarnya faktor yang terpenting dalam pengembangan kurikulum. Sayangnya dengan adanya realita keragaman di negara kita ini dalam implentasi kurikulum tidak tetap digunakan sebagai landasan untuk guru didalam mengambangkan kurikulum. Padahal keragaman ini berpengaruh kepada guru dalam kurikulum, lembaga pendidikan untuk melayani pengalaman pengajara, dan kemampuan peseta didik dalam proses belajar untuk dapat mengolah informasi sebagai hasil belajar.
B. Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian dari kurikulum itu sendiri ?
2. Bagaimana pengembangan kurikulum tersebut?
3. faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan kurikulum?
4. Apa saja hambatan yang mempengaruhi pengembangan kurikulum?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kurikulum.
2. Untuk mengetahui pengertian pengembangan kurikulum dan pegangannya.
3. Untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengarhui pengembangan kurilkullum.
4. Untuk mengetahui hambatan yang mempengaruhi pengembangan kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Cukup banyak sebenarnya pengertian kurikulum berdasrakan para ahli. Dari para orientalis dan para ahli lokal yang memiliki sudut pandang yang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama yakni untuk mencapai tujuan bersama. Kurikulum adalah segala kegiatan dan pengalaman belajar yang direncana dan diorganisir untuk dilakukan dan dialami oleh anak didik agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan. Kurikulum juga dapat di artikan perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidika yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut.
Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Mata ajaran (subjek materi) dipandang sebagai pengalaman orang tua atau orang-orang pandai masa lampau, yang disusun secara sistematis dan logis.
Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Tanpa adanya suaatu kurikulum proses pendidikan tidaka berjalan dengan lancar. Dengan adanya kurikulum tersebut sebagai komponen di tuntut untuk memenuhui ketercapaian tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum trangkum berbagai kegiatan dan pola dalam pengajaran, dimana guru sebagai slah satu unsur yang secara langsung hubungan dengan pedidikan harus mengetahui hal-hal yang ada pada kuriulum dengan cara mempelajarinya terlebih dahulu.
B. Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah usaha yang di lakukan dalam raangka menemukan kurikulum yang sesuai dengan tantangan zaman pada saat itu yang disusun untu melancarkan proses belajar mengajar yang semakin mengalami kemajuan.
Salah satu pegangan dalam pegembangan kurikulum ialah prinsip-prinsip yang di kemukakan oleh Raiph Tyler (1949).Ia mengemukakan kurikulum di tenukan oleh empat faktor atau asas utama,yaitu:
a) Falsafah bangsa,masyarakat, sekolah dan guru-guru (aspek filosofis)
b) Harapan dan kebutuhan masyarakat (Orang tua, kebudayaan, masyarakat, pemerinta, pemerintah, agama, ekonomi,dan sebagainya) (aspek sosiologis)
c) Hakikat anak antara lain taraf pengembangan fisik,mental,psikologis,emosional, sosial, serta cara ana belajar(Aspek psikologis)
d) Hakikat pengetahuan atau disiplin ilmu(Bahan pelajaran)
Pengembangan kurikulum adalah usaha yang di lakukan dalam raangka menemukan kurikulum yang sesuai dengan tantangan zaman pada saat itu yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar yang semakin mengalami kemajuan.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum
Dalam pengembanga kurikulum terdapat dua proses utama yaknipngmbangan pedoman kurikulum dan pengembangan pedoman nstruksional.
1. Pedoman kurikulum meliputi:
Latar belakang yang berisi rumusan falsafah dan tujuan lembaga pendidikan,populasi yang menjadi sasaran,raional idang studi atau mata kulyah,struktur organisasi bahan belajar.
Silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih terperinci yag di berikan yakni scope (ruang lingkup) dan urutan penyajiannya.
Desain evaluasi termasuk strategi revisi atau perbaikan kurikulum mengenai: bahan pelajaran dan organisasi bahan dan strategi instruksionalya.
2. Pedoman instuksional untuktiap mata pelajaran yang di kembangkan berdasarkan silabus.
Kaitannya dengan kurikulum ada tiga faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Perguruan Tinggi;
2. Masyarakat;
3. Sistem nilai.
1. Pergururan Tinggi
Dari faktor perguruan tinggi ini memberikan dua pengarauh pada kurikulum sekolah:
a. Diamati dari segi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diterapkan di perguruan tinggi umum. Pengetahunan dan teknologi banyak memberikan sumbangsih pada isi kurikulum serta proses pembelajaran. Jenis dari pengetahuan akan mempengaruhi pada isi pelajaran yang akan dikembangakan pada kurikulum. Sedangakan isi dari kurikulum yang berperan sebagai alat bantu dan media adalah perkembangan teknollogi.
b. Dari segi pengembangan ilmu terutama untuk lembaga yang menyediakan jurusan keguruan sperti IKIP, FKIP, dan STKIP. Degan tesedianya fakultas tersebut sudah merupakan salah satu bentuk mempengaruhi pengembangan kurikulum. Terutama pada penguasaan ilmu dan potensi keguruan dari otput-output perguruan tinggi.
Pengusaan keilmuan, baik ilmu pendidikan maupun ilmu bidang studi serta kemampuan mengajar dari guru-guru akan sangat mempengaruhi pengembangan dan implementasi kurikulum di sekolah. Guru-guru yang mengajar pada berbagai jenjang dan jenis sekolah yang ada dewasa ni, umumnya disiapkan oleh LPTK melalui berbagai program, yaitu program diploma dan sarjana. Pada Sekolah Dasar masih banyak guru berlatar belakang pendidikan SPG , tetapi secara berangsur-angsur mereka mengikuti peningkatan kompetensi dan kualifikasi pendidikan guru melalui program diploma dan sarjana.
2. Masyarakat
Sekolah disini adalah bagian dari masyarakat, yakni peserta didik yang telah belajar brtahun-tahun ujung-ujungnya meraka semua akan mengabdi pada masyarakat tentunya dengan harkat martabat yang sesuasi dengan adat bermasayarkat. . Sebagai bagian dan agen masyarakat, sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di tempat sekolah tersebut berada. Isi kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi masyarakat penggunanya serta upaya memenuhi kebutuhan dan tuntutan mereka.
Masyarakat yang ada di sekitar sekolah mungkin merupakan masyarakat yang homogen atau heterogen. Sekolah berkewajiban menyerap dan melayani aspirasi-aspirasi yang ada di masyarakat. Salah satu kekuatan yang ada dalam masyarakat adalah dunia usaha. Perkembangan dunia usaha yang ada di masyarkat akan mempengaruhi pengembangan kurikulum. Hal ini karena sekolah tidak hanya sekedar mempersiapkan anak untuk selesai sekolah, tetapi juga untuk dapat hidup, bekerja, dan berusaha. Jenis pekerjaan yang ada di masyarakat berimplikasi pada kurikulum yang dikembangkan dan digunakan sekolah.
3. Sistem Nilai
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat sistem nilai, baik nilai moral, keagamaan, sosial, budaya maupun nilai politis. Sekolah sebagai lembaga masyarakat juga bertangung jawab dalam pemeliharaan dan pewarisan nilai-nilai positif yang tumbuh di masyarakat.
Sistem nilai yang akan dipelihara dan diteruskan tersebut harus terintegrasikan dalam kurikulum. Persoalannya bagi pengembang kurikulum ialah nilai yang ada di masyarakat itu tidak hanya satu. Masyarakat umumnya heterogen, terdiri dari berbagai kelompok etnis, kelompok vokasional, kelompok intelek, kelompok sosial, dan kelompok spritual keagamaan, yang masing-masing kelompok itu memiliki nilai khas dan tidak sama. Dalam masyarakat juga terdapat aspek-aspek sosial, ekonomi, politk, fisik, estetika, etika, religius, dan sebagainya. Aspek-aspek tersebut sering juga mengandung nilai-nilai yang berbeda.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengakomodasi pebagai nilai yang tumbuh di masyarakat dalam kurikulum sekolah, diantaranya :
• Mengetahui dan memperhatikan semua nilai yang ada dalam masyarakat
• Berpegang pada prinsip demokratis, etis, dan moral
• Berusaha menjadikan dirinya sebagai teladan yang patut ditiru
• Menghargai nlai-nilai kelompok lain
• Memahami dan menerima keragaman budaya yang ada
4. Hambatan-hambatan yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum
Dalam pengembangan kurikulum terdapat beberapa hambatan-hambatan antara lain:
1. Kurangnya partisipasi guru.
2. Datang dari masyarakat.
3. Kurang waktu.
4. Kekurang sesuaian pendapat (baik antara sesama guru dengan kepala sekolah dan administrator).
5. Karena kemampuan dan pengetahuan guru sendiri.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Kurikulum sangat luas cakupannya tapi masih terikat terhadap pendidikan atau dapat di katakan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Proses perkembangan kurikulum sebagai sifatnya yang sentiasa berubah turut dipengaruhi oleh faktor-faktor persekitaran yang merangsang reaksi manusia yang terlibat dalam kepentingannya. Hasrat terhadap perubahan kurikulum itu menggambarkan keperluan pendidikan yang menjadi wadah penerus kemajuan bangsa dan negara itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan kurikulum adalah elemen yang saling berkait antara satu sama lain. Dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum itu sendiri mencerminkan idealisme dan perubahan keperluan masyarakat dan negara, melalui institusi persekolahan yang akan meneruskan kebudayaan.Kurikulum bersifat dinamis artinya selalu menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman sehingga selalu mengalami perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2. Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
3. Ihttp://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengembangan-kurikulum/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar