Pages

Minggu, 18 Desember 2011

TAFSIR AL-QUR`AN DAN KANDUNGAN AYAT-AYAT DALAM TUJUAN PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
Dalam era saat ini, tingginya pendidikan seseorang tidak berkorespondensi dengan kebaikan dan kebahagiaan individu yang bersangkutan. Dampak dari hegemoni pendidikan Barat terhadap kaum Muslimin adalah banyaknya dari kalangan Muslim memiliki pendidikan yang tinggi, namun dalam kehidupan nyata, mereka belum menjadi Muslim-Muslim yang baik dan berbahagia. Masih ada kesenjangan antara tingginya gelar pendidikan yang diraih dengan rendahnya moral serta akhlak kehidupan Muslim. Ini terjadi disebabkan visi dan misi pendidikan yang pragmatis. Sebenarnya, agama Islam memiliki tujuan yang lebih komprehensif dan integratif dibanding dengan sistem pendidikan sekular yang semata-mata menghasilkan para anak didik yang memiliki paradigma yang pragmatis.
Dalam makalah ini penulis berusaha menggali dan mendeskripsikan tujuan pendidikan dalam Islam secara induktif dengan melihat dalil-dalil naqli yang sudah ada dalam al-Qur’an, juga memadukannya dalam konteks pendidikan, sehingga diharapkan tujuan pendidikan dalam Islam dapat diaplikasikan pada wacana dan realita kekinian.
B. RumusanMasalah
1. Apahubungansurat Al-Zariyatayat 51-56 dengantujuanpendidikan?.
2. Apahubungansurat Al-Baqarahayat 30 dengantujuanpendidikan?.
3. Apahubungansurat Al-An`amayat 162 dengantujuanpendidikan?.
C. TujuanMasalah
1. Untukmengetahuihubungansurat Al-Zariyatayat 51-56 dengantujuanpendidikan.
2. Untukmengetahuihubungansurat Al-Baqarahayat 30 dengantujuanpendidikan.
3. Untukmengetahuihubungansurat Al-An`amayat 162 dengantujuanpendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Kandungan Al-Qur’an Surat Al-Dzariyat Ayat 56

“DanAku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. al-Dzariyat [51] : 56)
Ayat ini dengan sangat jelas mengabarkan kepada kita bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia tidak lain hanyalah untuk “mengabdi” kepada Allah SWT. Dalam gerak langkah dan hidup manusia haruslah senantiasa diniatkan untuk mengabdi kepada Allah. Tujuan pendidikan yang utama dalam Islam menurut Al-Qur’an adalah agar terbentuk insan-insan yang sadar akan tugas utamanya di dunia ini sesuai dengan asal mula penciptaannya, yaitu sebagai abid. Sehingga dalam melaksanakan proses pendidikan, baik dari sisi pendidik atau anak didik, harus didasari sebagai pengabdian kepada Allah SWT semata.
Mengabdi dalam terminologi Islam sering diartikan dengan beribadah. Ibadah bukan sekedar ketaatan dan ketundukan, tetapi ia adalah satu bentuk ketundukan dan ketaatan yang mencapai puncaknya akibat adanya rasa keagungan dalam jiwa seseorang terhadap siapa yang kepadanya ia mengabdi. Ibadah juga merupakan dampak keyakinan bahwa pengabdian itu tertuju kepada yang memiliki kekuasaan yang tidak terjangkau dan tidak terbatas. Ibadah dalam pandangan ilmu Fiqh ada dua yaitu ibadah mahdloh dan ibadah ghoiru mahdloh. Ibadah mahdloh adalah ibadah yang telah ditentukan oleh Allah bentuk, kadar atau waktunya seperti halnya sholat, zakat, puasa dan haji. Sedangkan ibadah ghoiru mahdloh adalah sebaliknya, kurang lebihnya yaitu segala bentuk aktivitas manusia yang diniatkan untuk memperoleh ridho dari Allah SWT.
Segala aktivitas pendidikan, belajar-mengajar dan sebagainya adalah termasuk dalam kategori ibadah. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW :
طلب العلم فريضة على كل مسلم و مسلمة (رواه ابن عبد البر)
“Menuntutilmuadalahfardlubagitiap-tiap orang-orang Islam laki-lakidanperempuan” (H.R IbnAbdulbari)
من خرج فى طلب العلم فهو فى سبيل الله حتى يرجع (رواه الترمذى)
“Barangsiapa yang pergiuntukmenuntutilmu, makadiatelahtermasukgolongansabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hinggaiasampaipulangkembali”.(H.R. Turmudzi)
Pendidikansebagaiupayaperbaikan yang meliputikeseluruhanhidupindividutermasukakal, hatidanrohani, jasmani, akhlak, dantingkahlaku.Melaluipendidikan, setiappotensi yang di anugerahkanoleh Allah SWT dapatdioptimalkandandimanfaatkanuntukmenjalankanfungsisebagaikhalifah di mukabumi.Sehinggapendidikanmerupakansuatu proses yang sangatpentingtidakhanyadalamhalpengembangankecerdasannya, namunjugauntukmembawapesertadidikpadatingkatmanusiawidanperadaban, terutamapadazaman modern denganberbagaikompleksitas yang ada.
2. Kandungan Al-Qur`an Surat Al-BaqarahAyat 30
Dalampenciptaaannya, manusiadiciptakanoleh Allah SWT dengandenganduafungsi, yaitufungsisebagaikhalifah di mukabumidanfungsimanusiasebagaimakhluk Allah yang memilikikewajibanuntukmenyembah-Nya.Keduafungsitersebutjugadijelaskanoleh Allah SWT dalamfirman-Nyaberikut, “…’SesungguhnyaAkuhendakmenjadikanseorangkhalifah di mukabumi’…” [Q.S Al-Baqarah(2): 30]. Ketika Allah menjadikanmanusiasebagaikhalifah di mukabumidandengannya Allah SWT mengamanahkanbumibesertaisikehidupannyakepadamanusia, makamanusiamerupakanwakil yang memilikitugassebagaipemimpindibumi Allah.
Ghozalimelukiskantujuanpendidikansesuaidenganpandanganhidupnyadannilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yaitusesuaidenganfilsafatnya, yaknimemberipetunjukakhlakdanpembersihanjiwadenganmaksud di balikitumembentukindividu-individu yang tertandaidengansifat-sifatutamadantakwa.
Dalamkhazanahpemikiranpendidikan Islam, padaumumnyaparaulamaberpendapatbahwatujuanakhirpendidikan Islam adalah”untukberibadahkepada Allah SWT”. Kalaudalamsistempendidikannasional, pendidikandiarahkanuntukmengembangkanmanusiaseutuhnya, yaitumanusia yang berimandanbertaqwa, makadalamkontekspendidikan Islam justruharuslebihdariitu, dalamarti, pendidikan Islam bukansekedardiarahkanuntukmengembangkanmanusia yang berimandanbertaqwa, tetapijustruberusahamengembangkanmanusiamenjadi imam/pemimpinbagi orang berimandanbertaqwa (waj’alna li al-muttaqinaimaama).
Untukmemahamiprofil imam/pemimpinbagi orang yang bertaqwa, makakitaperlumengkajimaknatakwaitusendiri.Intidarimaknatakwaadaduamacamyaitu; itba’ syariatillah (mengikutiajaran Allah yang tertuangdalam al-Qur’an danHadits) dansekaligusitiba’ sunnatullah (mengikutiaturan-aturan Allah, yang berlalu di alamini), Orang yang itiba’ sunnatullahadalah orang-orang yang memilikikeluasanilmudankematanganprofesionalismesesuaidenganbidangkeahliannya. Imam bagi orang-orang yang bertaqwa, artinyadisampingdiasebagai orang yang memikiprofilsebagaiitba’ syaria’tillahsekaligusitba’ sunnatillah, jugamampumenjadipemimpin, penggerak, pendorong, inovatordanteladanbagi orang-orang yang bertaqwa.
3.    Kandungan Al-Qur`an Surat AL-An`am Ayat 162
“Katakanlah:`Sesungguhnyasembahyangku, ibadahku, hidupkudanmatikuhanyalahuntuk Allah, Tuhansemestaalam.”(QS.Al-An`am :162)

DalamayatiniNabi Muhammad saw. diperintahkan pula supayamengatakanbahwasesungguhnyasalatnya, ibadahnyasertasemuapekerjaan yang dilakukannya, hidupnyadanmatinyaadalahsemata-matauntukTuhansemestaalam yang tiadasekutubagi-Nya. Demikianitulah yang diperintahkankepadanyadaniaadalah orang yang pertama-tama menyerahkandirikepada Allah dalammengikutidanmematuhisemuaperintahdanlarangan-Nya. Duaayatinimengandungajaran yang diajarkanTuhankepada Muhammad saw. yangharusdisampaikannyakepadaumatnya, bagaimanaseharusnyahidupdankehidupanseseorangmuslim di dalamduniaini. Semuapekerjaansalatdanibadahlainnyaharusdilaksanakandengantekunsepenuhhatikarena Allah, ikhlasdalamsemuapekerjaantanpapamrih. SeorangmuslimharusyakinkepadakodratdaniradatTuhan yang tidakadasekutu-Nya. Tuhanlah yang menentukanhidupmatiseseorang. Olehkarenaituseorangmuslimtidakperlutakutmatidalamberjihad di jalan Allah dantidakperlutakuthilangkedudukandalammenyampaikandakwah Islam, amarmakrufnahimungkar.Ayatiniselaludibacadalamsalatsesudahtakbiratul ihram sebagaidoaiftitah.

kecuali kata: أولالمسلمينdigantidenganمنالمسلمين .   
4. Analisis Kritis Ayat-Ayat Tujuan Pendidikan
Tujuan adalah suatu yang diharapakan tercapai setelah sesuatu kegiatan selesai atau tujuan adalah cita, yakni suasana ideal itu nampak yang ingin diwujudkan. Adapun tujuan pendidikan adalah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalami proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana individu hidup, selain sebagai arah atau petunjuk dalam pelaksanaan pendidikan, juga berfungsi sebagai pengontrol maupun mengevaluasi keberhasilan proses pendidikan.
Sebagai pendidikan yang notabenenya Islam, maka tentunya dalam merumuskan tujuan harus selaras dengan syari’at Islam. Adapun rumusan tujuan pendidikan Islam yang disampaikan beberapa tokoh adalah :
1. Ahmad D Marimba; tujuan pendidikan Islam adalah; identik dengan tujuan hidup orang muslim. Tujuan hidup manusia munurut Islam adalah untuk menjadi hamba allah. Hal ini mengandung implikasi kepercayaan dan penyerahan diri kepada-Nya .
2. 2. Dr. Ali Ashraf; “tujuan akhir pendidikan Islam adalah manusia yang menyerahkan diri secara mutlak kepada Allah pada tingkat individu, masyarakat dan kemanusiaan pada umumnya”.
3. 3. Muhammad Athiyah al-Abrasy. “the fist and highest goal of Islamic is moral refinment and spiritual, training” (tujuan pertama dan tertinggi dari pendidikan Islam adalah kehalusan budi pekerti dan pendidikan jiwa)”
4. Syahminan Zaini; “Tujuan Pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang berjasmani kuat dan sehat dan trampil, berotak cerdas dan berilmua banyak, berhati tunduk kepada Allah serta mempunyai semangat kerja yang hebat, disiplin yang tinggi dan berpendirian teguh”.
Dari berbagai pendapat tentang tujuan pendidikan Islam diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta moral yang tinggi, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.

BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Dari uraian dan penjelasan di atas, pemakalah menyimpulkan :
1. Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah membentuk pribadi muslim yang sadar akan tujuan asal mula penciptaannya, yaitu sebagai abid(hamba). Sehingga dalam melaksanakan proses pendidikan, baik dari sisi pendidik atau anak didik, harus didasari sebagai pengabdian kepada Allah SWT semata, selain itu dalam setiap gerak langkahnya selalu bertujuan memperoleh ridho dari Yang Maha Kuasa.
2. Pendidikan Islam mempunyai misi membentuk kader-kader khalifah fil ardl yang mempunyai sifat-sifat terpuji seperti amanah, jujur, kuat jasmani dan mempunyai pengetahuan yang luas dalam berbagai bidang. Diharapkan akan terbentuk muslim yang mampu mengemban tugas sebagai pembawa kemakmuran di bumi dan “Rahmatan Lil Alamin“.
3. Secara umum tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta moral yang tinggi, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.







Daftar Pustaka

Sanaky, Hujair AH, 2003, Paradigma Pendidikan Islam; Membangun Masyarakat Indonesia,Yogyakarta : Safiria Insania Press dan MSI.
 Zaini, 2000, Prinsip-Prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, Jakarta : Pustaka al-Qutb   
Sayyid, Tafsir Fi Dzlalil Qur’an dibawahNaungan Qur’an,2001, Jakarta : Rabbani Press
 Abu Dhahir Bin Ya’qub Al-FairuzAbadiy, Tanwir Al Miqbas Min TafsirIbnu Abbas,2002,Beirut: Daar Al-Fikr
   
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar