Kelompok VII
1. MOH IRVAN (151 094 033)
2. NURFITRIA ( 151 094 008 )
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
2011
Didalam buku sejarah pendidikan pada masa Abbasiyah adalah awal umat islam mencapai puncak kejayaannya dalam bidang pendidikan khususnya. kamjuan pendidikan islam masa itu tidak terlepas pada pelopor khalifah Harun al-rasyid. beliau ini sangat cinta pada pendidikan sama halnya dengan putranya Al-ma'mum yang juga khalifah pada masa Dinasti Abbasiyah. tetapi berjalannya waktu pendidikan islam mengalami kemunduran pada masa Dinasti Abbasiyah juga. ini dilatarbelakangi oeleh beberapa faktor kemunuduran pendidikan pada masa Dinasti Abbasiyah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak-Nya serta izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Spi ini yang berjudul ‘’ Pendidikan pada masa kemunduran dinasti abbasiyah’’ tepat pada waktunya.
Dalam menyusun makalah ini tidak lupa saya ucapkan terima kasih terutama kepada dosen pembimbing, dan pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penyusunan makalah ini berjalan dengan lancar dan tercipta
Dalam makalah yang sederhana ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan dan kami hanturkan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan tersebut. Dan agar bisa lebih baik pada tugas mendatang maka kami siap menerima bentuk saran maupun kritik. Semoga kehadiran makalah ini dapat membawa manfaat tersendiri bagi siapa pun yang membacanya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemunduran pendidikan pada masa abbasiyah.Dalam catatan sejarah, tidak ada satupun peradaban yang pernah jaya yang tidak disertai dengan upaya yang sungguh – sungguh dan serius serta perhatian yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Hal ini sepenuhnya berlaku untuk kejayaan peradaban islam yang mampu tampil memimpin dunia selama berabad- abad lamanya walaupun pada akhirnya kebudayaan islam dan kejayaan telah mengalami kemunduran, untuk tidak mengatakan hancur, serta hanyalah tinggal kenangan sejarah yang terangkum dalam catatan historis, di gantikan dan di ambil oleh peradaban barat.
Sejarah kemunduran pendidikan islam pada masa dinasti abbasiyah tidak lepas dari factor politik yang dialami oleh umat islam. Keterpurukan mutu pendidikan suatu bangsa memiliki hubungan erat dengan keadaan atau kondisi politik suatu bangsa, meskipun hal ini kebenarannya mutlak dan tidak dapat di bantah lagi. Sejarah telah mencatat kemunduran pendidikan islam pada masa abbsiyah dari awal hingga akhir ini tidak terlepas dari kondisi poltik pemerintahan islam pada saat itu. Walaupun pada dinasti abbasiyah ini adalah awal puncak kejayaan pendidiklan islam dan kemajuan itu yang telah didapat oleh islam hanya tinggal angan –angan yang dapat kit abaca di buku sejarah alur ceritanya.
Banyak disiplin ilmu yang di capai oleh dinasti abbasiyah pada saat itu seperti : astronomi, aritmatika, geografi, ilmu keodkteran dan lain-lain. Tokoh-tokohny pun cukup banyak juga seperti ilmuwan ternama al –kindi, al-farabi, ibnu sina daln lain-lain. Itu semua hanya mimpi dan cerita masa lalu yang hanya tinggal kenangan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembanga sejarah pendidikan pada masa kemunduran bani abbasiyah ?
2. Apa saja factor penyebab sejarah kemunduran pendidikan pada masa bani abbasiyah ?
3. Bagaimana keadaan sejarah pendidikan islam pada kemunduran bani abbasiyah?
C. Tujuan
1) Mahasiswa mengetahui perkembanga sejarah pendidikan pada masa kemunduran bani abbasiyah.
2) Mahasiswa mengetahui factor penyebab kemunduran pendidikan pada masa bani abbasiyah.
3) Mahasiwa mengetahui keadaan sejarahpendidikan islam pada kemunduran bani abbasiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masa Kemunduran Dunia Islam
Dalam catatan sejarah, tidak ada satupun peradaban yang pernah jaya yang tidak disertai dengan upaya yang sungguh – sungguh dan serius serta perhatian yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Hal ini sepenuhnya berlaku untuk kejayaan peradaban islam yang mampu tampil memimpin dunia selama berabad- abad lamanya walaupun pada akhirnya kebudayaan islam dan kejayaan telah mengalami kemunduran, untuk tidak mengatakan hancur, serta hanyalah tinggal kenangan sejarah yang terangkum dalam catatan historis, di gantikan dan di ambil oleh peradaban barat.
Sejarah kemunduran pendidikan islam pada masa dinasti abbasiyah tidak lepas dari factor politik yang dialami oleh umat islam. Keterpurukan mutu pendidikan suatu bangsa memiliki hubungan erat dengan keadaan atau kondisi politik suatu bangsa, meskipun hal ini kebenarannya mutlak dan tidak dapat di bantah lagi. Sejarah telah mencatat kemunduran pendidikan islam pada masa abbsiyah dari awal hingga akhir ini tidak terlepas dari kondisi poltik pemerintahan islam pada saat itu. Walaupun pada dinasti abbasiyah ini adalah awal puncak kejayaan pendidiklan islam dan kemajuan itu yang telah didapat oleh islam hanya tinggal angan –angan yang dapat kit abaca di buku sejarah alur ceritanya.
Banyak disiplin ilmu yang di capai oleh dinasti abbasiyah pada saat itu seperti : astronomi, aritmatika, geografi, ilmu keodkteran dan lain-lain. Tokoh-tokohny pun cukup banyak juga seperti ilmuwan ternama al –kindi, al-farabi, ibnu sina daln lain-lain. Itu semua hanya mimpi dan cerita masa lalu yang hanya tinggal kenangan.
Islam mengalami kemajuan dalam bidang pendidikan pada masa dinasti abbasiyah. Pada saat itu mayoritas umat muslim sudah bias membaca dan menulis dan dapat memahami isi kandungan al-quran dengan baik. Pada masa ini murid-murid di tingkat dasar mempelajari pokokk-pokok umum yang ringkas, jelas dan mudah dipahami tentang beberapa masalah. Pemdidikan ditingkat dasar ini diselenggarakan di masjid, dimana Al-Quran merupakan buku teks wajib. Pada tingkat menengah di berikan penjelasan-penjelasan yang lebih mendalam dan rinci terhadap materi yang sudah diajarkan pada tingkat pendidikan dasar. Selanjutnya pda tingkat univearsitas sudah diberikan spesialisasi,pendalaman,dan analisis.
Daulah abbasiyah mencapai puncak keemasan dan kejayaannya pada periode I. para khalifah pada masa period dikenal sebagai tokoh yang kuat, pusat kekuatan politik, dan agama sekaligus. Kemakmuran masyarakat pada saat ini mencapai tingkat yang tinggi. Popularitas daulah abbasiyah mencpai puncaknya pada masa khalifah Harun Al-Rasyid(768 M-809M) dan putranya Al-Ma’mun (813 M-833 M). kekayaan yang dimiliki khalifah Harun Al-Rasyid dan puteranya Al-Ma’mun digunakan untuk kepentinga social, seperti: lembaga pendidikan, kesehatan, rumah sakit, pendidikan ilu pengetahuan dan kebudayaan serta keusastraan berada dalam zaman keemasan.
Salah satu yang dijelaskan factor-faktor kemajuan abbasiyah pada saat itu kaitannya dengan social - politik, yakni pidahnya ibu kota sym ke kota Baghdad sebagai ibu kota yang baru. Kejayaan pada kota Baghdad yang menjadi center kebudayaan dan peradaban islam yang memengaruhi kondisi pendidikan, sehinggan abbasiyah terkenal dengan banyaknya disiplin ilmu dan telah berhasil mentransfer ilmu hingga ke kota-kota lainnya yang dikenal sebagai pusat peradaban islam.
Namun hal itu berubah drastis sejak penyerangan yang dilakukan tentara Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan.Peristiwa ini terjadi pada tahun 1250 M. Dengan hadirnya Hulagu Khan, maka pusat-pusat ilmu pengetahuan, baik yang berupa perpustakaan maupun lembaga-lembaga pendidikan semuanya mereka porak-porandakan dan mereka bakar sampai punah tak berbekas.
Dengan dibumihanguskannya kota Baghdad berikut kekayaan intelektual yang ada didalamnya, maka berakhirlah kebesaran pemerintahan Islam masa lalu, baik dalam wilayah kekuasaan maupun intelektual. Penghancuran pusat kebudayaan Islam itu juga berakibat hilangnya dan putusnya akar sejarah intelektual yang telah dengan susah payah dibangun pada masa awal-awal Islam . Adanya kekalahan politik itu berpengaruh besar pada cara pandang dan berpikirnya umat Islam yang telah mulai mengalihkan pandangan dan pemikiran umat Islam yang semula berpaham dinamis berubah menjadi berpaham fatalis.
B. Kemunduran Pendidikan islam dan sebab –sebabnya.
Kemunduran pendidikan islam pada masa dinasti abbasiyah di tinjau dari dua aspek, aspek internal dan aspek eksternal. Factor internal ini di sebabkan karena ditingglakan nya pelajaran-pelajaran yang bersifat' logika pada lembaga –lembaga pendidikan umat islamdan diganti dengan pelajaran-pelajaran yang bersifat naqliyah. Hal ini terjadi karena kekhawatirn umat islam ketika itu terulagnya kembali peristiwa mihnah yang telah membawa banyak korban dan menyisakan kepedihan. Ketika paham mutazilah di jadikan sebagai mazhab dan paham Negara oleh bani abbasiyah, pendidikan islam mencapai puncak kemajuannya. Namun, kemudian terjadim peristiwa mihnah yang di motori oleh kaum mutazilah. Kondisi berlanjut hingga al-mutawakkil menyatakan bahwa mutazilah tidak lagi di angap menjadi mazhab Negara dan digantikan dengan maxhab asy’ariyah.
Factor faktor sejarah kemunduran pendidikan pada masa dinasti abbasiyah:
a. Konflik keagamaan.
Bani abbasiyah dan syiah sama-sama memiliki kontribusi menjatuhkan umayyah, namun setelah syiah mengetahui kedok abbasiyah memonopoli kekusaan mereka sendiri kemudian membentuk dinasti bani abbas, sehingga membuat syiah mengambil sikap tegas untuk melawan abbas.
b. Persaingan antar bangsa.
Bani abbasiyah telah bersekutu dengan orang-orang persi dengan mengangkat tentara persi sebagai pengawal. Dengan kekuatan baru Al- Mutashim berharap kedudukan pemerintah semakin kuat, namun setelah khalifah kuat abbasiyah meninggal kemudian diganti dengan khlalifah yang lemah. Jadi mudah saja roda pemerintahan abbasiyah dikendalikan oleh tentara turki.
c. Perebutan kekuasaaan di kalangan istana.
Terjadinya perang antara Al Amin dan Ma’mun, di latar belakangi karena adanya persaingan dan perebutan kekuasaan di antara keduanya . padahal Al Amin dan Ma’mun adalah bersaudara.
d. Lemahnya kekuatan pusat.
Wafatnya khalifah Al muthawakil yakini khalifah lemah abbasiyah. Menyebabkan daerah –daerah yang jauh letaknya pada saat itu. Mendirikan dinasti-sinasti kecil, dikarenakan tidak ada perhatian lagi dari pemerintah pusat.
e. Kemerosotan ekonomi.
Menyempitnya wilayah pada saat itu dikarenakan ada suatu daerah yang letaknya cukup jauh yang membuat mereka mendirikan dinasti-dinasti kecil. Semula membayar pajak ke khlaifah tempat pusat pemerintahan , ternyata sekarang enggan untuk membayar oajak tersebut.
Secara perlahan umat islam mulai menjauhi ilmu pengetahuan yang bersifat aqliyah. Sebagai konsekuensi logis di tinggalkannya ilmu-ilmu aqliyah dan digantikan dengan ilmu-ilmu naqliyah saja, ilmu naqliyah di anggap sebagai ilmu pengetahuan yang bersmber dari islam sehingga umat islam lebih cenderung mepelajari ilmu-ilmu keagamaan dari pada ilmu-ilmu rasional.
Factor eksterna yang menjadi pemicu kemunduran umat islam adalah serangan orang-orang Tartar dan Mongol pada masa pertengan abad XIII yang menyebabkan jatuhnya kerajaan abasiyah. Ketika kota Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di musnahkan. Sekitar 800.000 penduduk kota Baghdad di bunuh pada peristiwa penyerangan tersebut. Perpustakaan di hancur dan rumah-rumah di baker. Dalam peritiwa tersebut umat islam kehilangan lembaga- lembaga pendidikan dan buku –buku ilmu pengetahuan yang sangat berharga nilinya bagi pendidikan islam.
Kedua factor di atas telah menyebabkan kehidupan intelektual masyarakat muslim terus mencekam. Apalagi berkembangnya sikap hidup fatalis dalam masyarakat. Keadaan ini menyebabkan masayatakat bergantung dan mengembalikan segala penderitaan mereka pada keadilan Tuhan.
C. Profil pendidika pada masa kemunduran
Jatuhnya kota Baghdad setelah di bombardier oleh serangan pasukan tartar pimpinan hulagu khan menutup secara tragis. Kehancuran total yang di alami oleh kota Baghdad dan Granada sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan islam menandai runtuhnya sendi-sendi pendidikan dan sekaligus peradaban islam. Hanncurnya lembaga-lembaga pendidikan dan buku-buku ilmu yang ilmu pengetahuna dari pusat pendidikan di bagian timur maupun barat memengaruhi pendidikan isla sedunia.
Peradaban islam termasuk perpustakaan mengalami kehancuran untungnya banyak karya pemikiran keislaman yang di terjemahan ke dalam bahasa latin sebelum peristiwa penghancuran inin terjadi.
Kemunduran dan kemerosotan mutu pendidikan dan pengajaran pada masa ini nampak jelas dengan sedikitnya materi kurikulum dan mata pelajaran pada umumnya di madrasayah yang ada. Ulama-ulama muslim hamper tidak ada dan bahkan tidak terdapat dari mereka menciptakan satu kary dalam bentuk yang asli hasil pemikiran mereka. Mereka hanya meringkas kitab-kitab lama yang panjang sehingga menjadi ringkas seringks-ringkasnya yang di namai matan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab utama dari mundurnya dunia pendidikan Islam ditandai dengan runtuhnya Baghdad selaku ibukota Daulah Abbasyiah ke tangan bangsa Mongol.Hal itu pun menyebabkan seluruh dunia Islam juga mengalami kemunduran.Karena Baghdad pada saat itu berfungsi sebagai kiblat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Kemudian disebabkan oleh kondisi itu, banyak umat Islam yang frustasi akibatnya mereka memilih menjalani kehidupan sebagai seorang sufi, dan berusaha meninggalkan kehidupan intelektual.Mereka yang semula bersifat kritis dan dinamis, kontras berubah menjadi statis.Dan dari sikap itu, berkembang menjadi taklid buta kepada ulama, karena bagi mereka pintu ijtihad telah tertutup.
Namun di belahan bumi yang lain ternyata bangsa Eropa justru sedang mengalami kemajuan yang pesat diakibatkan oleh berkembangnya paham Renaissance.Mereka telah berhasil keluar dari dominasi doktrin gereja yang terjadi pada masa Scholastik (Abad Pertengahan).
Oleh karena itu, jika umat Islam ingin maju maka umat Islam harus kembali kepada ajaran al-Quran dan Sunnah.Umat Islam juga harus bersikap kritis dan merdeka.
DAFTAR PUSTAKA
Usman & Lubna. 2010. Menalar Jejak Histories Pendidikan Islam. Yogyakarta: karuina kalam semesta
Suwito. 2005. Sejarah Social Pendidikan Islam. Jakarta : Prenala Media
blognya bermanfaat banget! nice share. salam Go-Blog! :)
BalasHapustrima ksi nizwa udh kunjung kblogq
BalasHapusBlogx sangat membatu skli mks sdh berbagi ilmu
BalasHapus